Liliiflorae
(Liliales)
Kebanyakan berupa terna perenial, mempunyai
rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau
perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun
tersebar pada batang atau merupakan rozet akar. Bunga banci, atau karena adanya
reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau
zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemos. Hiasan bunga
berupa tenda bunga berbilangan 3 yang tersusun dalam 2 lingkaran, menyerupai
mahkota, kadang-kadang seperti kelopak, tetapi jarang dapat dibedakan dalam
kelopak dan mahkota. Benang sari biasanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaranyang
dalam seringkali tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam. Kebanyakan
beruang 3 dengan bakal biji yang anatrop. Buahnya buah kendaga atau buah buni.
Biji dengan endosperm berdaging atau seperti tanduk. Warga bangsa Liliales
mempunyai daerah distribusi yang sangat luas, meliputi semua daerah beriklim
sedang dan beriklim tropika, sebagian kecil di daerah-daerah iklim
panas(Tjitrosoepomo,2004).
Suku :
Liliaceae. Terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang-kadang
semak tau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal, tersebar pada batang
atau terkumpul sebagai rozet akar, ada kalanya tereduksi dan cabang-cabang
berubah menjadi kladodium(Tjitrosoepomo,2004).
Bunga
kecil sampai sangat besar dan amat menarik, kebanyakan banci, aktinomorf atau
sedikit zigomorf. Hiasan bunga berupa tenda bunga yang menyerupai mahkota
dengan atau tanpapelekatan berupa buluh, terdiri atas 6 daun tenda bunga,
jarang hanya 4 atau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam 2 lingkaran.
Benang sari 6, jarang sampai 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda
bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara. Kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada
ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang 3,
dengan tembuni di sudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga tau buah buni. Biji
dengan banyak sekali endsoperm. Lembaga lurus atau bengkok(Tjitrosoepomo,2004).
Suku
ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga yang
dikelompokkan lagi dalam ± 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh
dunia(Tjitrosoepomo,2004).
Suku :
Amaryllidaceae. Terna dengan umbi lapis atau umbi sisik, jarang
dengan rimpang, atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang,
kadang-kadang dengan jaringan air dan tepi serta ujung berduri, tersusun
sebagai rozet akar ataupun rozet batang, kadang-kadang bertunggangan dalam dua baris(Tjitrosoepomo,2004).
Bunga
banci, amat menarik baik karena warna, bentuk, maupun ukurannya, tersusun
sebagai payung atau tandan, kadang-kadang terpisah pada ujung tangkai yang
tidak berdaun dan dibawah hiasan bunga mempunyai daun-daun pembalut yang tipis
seperti selaput. Hiasan bunga berupa tenda bunga menyerupai mahkota yang
tersusun dalam 2 laingkaran, aktinomorf atau zogomorf. Benang sari 6, pangkal
tangkai sering berlekatan membentuk semacam mahkota tambahan. Bakal buah
tenggelam, jarang setengah tenggelam atau menumpang, kebanyakan beruang 3
dengan tembuni di sudut-sudutnya, tiap ruang berisi banyak bakal biji. Tangkai
putik 1 dengan 3 kepala putik atau 1 kepala putik berlekuk
3(Tjitrosoepomo,2004).
Buahnya
buah kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm yang berdaging, lembaga
pipih, kadang-kadang bersayap. Bila dilihat secara sepintas, lebih-lebih bunga
yang aktinomorf, dalam banyak hal sangat mirip dengan bunga Liliaceae,
kecuali bahwa pada Amaryllidaceae bakal buahnya tenggelam. Itulah sebabnya
banyak jenis tumbuhan yang tergolong dalam suku ini yang oleh orang jarang
diberi nama pula lilia (misalnya lilia api = bunga amaril). Suku ini membawahi
sekitar 100-an marga, seluruhnya meliputi 1.400-an jenis yang tersebar di
seluruh dunia(Tjitrosoepomo,2004).
Cyperales
Cyperales hanya terdiri atas 1 suku, yaitu Cyperaceae,
yang warganya dapat dikenal berdasar ciri-ciri berikut : pada umumnya berupa
terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, berpayapaya atau berair,
jarang berupa terna annual, seringkali berumpun. Dalam tanah terdapat
rimpang yang merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang
merupakan alat perkembang biakan vegetatif. Batang segitiga, tidak
berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak bercabang. Daun bangun pita,
bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, tanpa atau jarang mempunyai
lidah-lidah, jarang tereduksi, biasanya tersusun, sebagai rozet
akar(Tjitrosoepomo,2004).
Bunga
kecil, tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah 1, jarang berumah
2, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga-bunga yang terdapat dalam ketiak
suatu daun pelindung, daun-daun pelindung biasanya teratur dalam 2 deretan atau
mengikuti suatu garis spiral. Bulir-bulir kecil tersusun dalam rangkaian yang
biasanya berbentuk payung atau payung berganda, ada pula yang berbentuk malai,
jarang berupa bulir berganda(Tjitrosoepomo,2004).
Bunga
majemuk biasanya mempunyai 1 atau beberapa daun pembalut yang mirip dengan
daun-daun biasa pada pangkalnya. Hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik ,
sekat atau rambut-rambut, jarang mempunyai mahkota, sering tidak
terdapat. Benang sari 3 atau kurang dari 3, jarang lebih sampai banyak, tangkai
sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah
menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji yang anatrop pada dasarnya. Tangkai
putik bercabang 2→3 atau bergigi 2→3. Buahnya buah keras yang berisi 1 biji, yang
semula mempunyai tangkai putik berlekuk 2 mempunyai 2 sisi, yang semula
mempunyai tangkai putik berlekuk 3 mempunyai 3 sisi. Biji dengan lembaga yang
kecil, dan endosperm bertepung sangat banyak(Campbell, 2003).
Cyperus. Herba menahun, tinggi 0,1-0,8 m. batang tumpul sampai persegi tiga
tajam. Daun 4-10 berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang
tertutup tanah, helaian daun berbentuk garis, dari atas hijau tau mengkilat,
10-60 kali 0,2-0,6 cm. anak bulir terkumpul menjadi bulir yang pendek dan
tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi berbentuk panjang. Daun membalut
3-4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6-9, pangkal tertutup oleh daun
pelindung yang berbentuk tabung, yang terpanjang 3-10 cm, yang ternesar sekali
lagi bercabang. Anak bulir 3-10 terkumpul lagi dalam bulir, duduk, berbentuk
garis, sangat gepeng, coklat, panjang 1-3 cm, lebar lk 2 mm, berbunga 10-40..
sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat, panjang lk 3 mm. benang sari 3,
kepala asri kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. buah memanjang sampai
bulat telut terbalik(Steenis,1992).
Cyperaceae merupakan suatu suku dengan warga yang besar jumlahnya,
semuanya melebihi 3.000 jenis, terbagi dalam lebih dari 80 marga. Distribusinya
meliputi seluruh dunia, melimpah-limpah di daerah sekitar kutub dan
daerah-daerah iklim sedang, baik belahan bumi utara maupun
selatan(Tjitrosoepomo,2004).
Poales
(Glumiflorae)
Bangsa
Poales hanya terdiri atas satu suku, yaitu Poaceae atau Graminae
yang warganya berupa terna annual atau perenial, kadang-kadang berupa semak
atau pohon yang tinggi. Batang dengan posisi yang bermacam-macam, ada
yang tegak lurus, ada yang tumbuh serong ke atas, ada yang berbaring atau
merayap, kdang-kadang dengan rimpang di dalam tanah. Bentuk batang kebanyakan
seperti silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas, ruas-ruas
berongga, bersekat pada buku-bukunya. Daun kebanyakan bangun pita, panjang,
bertulang sejajar, tersusun sebagai rozet akar atau berseling dalam 2 baris
pada batang, umumnya terdiri atas helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara
helaian dan upih terdapat tangkai(Tjitrosoepomo,2004).
Bunga
umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal , kecil, dan tidak
menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini
disebut “palea superior”, terdiri atas 2 daun kelopak berlekatan, berhadapan
dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang 3), yang
telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan
dinamakan “Lodicula”. Benang sari 1→6, jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari
halus, kepala sari beruang 2 , biasanya membuka dengan celah membujur. Bunga
demikian itu disebut bunga semu (“Floret”) yang terpisah-pisah atau bersama
dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu
bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam
ketiaknya yang disebut “Gluma” (Campbell, 2003).
Satu
floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil, yang terangkai
dalam bunga majemuk berganda dengan berbagai ragam susunan, malai, tandan, atau
bulir. Dalam setiap floret bakal buahnya menumpang, beruang 1 dengan bakal biji
anatrop yang seringkali menempel pada sisi daun buah yang menghadap sumbu.
Tangkai putik biasanya 2, jarang hanya 1 atau 3, kepala putik seperti
bulu(Tjitrosoepomo,2004).
Buah
biasanya berupa buah padi (“Caryopsis”), yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya
berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah buni atau buah keras. Biji
dengan endosperm, lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari
sumbuh(Tjitrosoepomo,2004).
Oryza.
Rumput berumpun kuat, berumur 1 tahun, dari luas
keluar banyaknya batang yang berakar, tinggi 1,5-2 cm. lidah tumbuh kuat,
panjang 1-4 mm, bercangap 2. helaian daun berbentuk garis, panjang 15-80 cm,
kebanyakan dengan tepi kasar. Malai panjang 15-40 cm, tumbuh ke atas akhirnya
ujungnya menggantung. Cabang malai kasar. Anak bulir sangat aneka ragam, tidak
berjarum, berjarum pendek atau pendek, berjarum licin atau kasar, hijau atau
coklat, gundul atau berambut; panjang 7-10 mm, lebar lk 3 mm. pada waktu masak
buah kuning rontok atau tidak. Buah berbeda, kadang-kadang kaya pati,
kadang-kadang kaya perekat(ketan). Dipelihara tau liar ; kebanyakan di tempat
yang basah atau rawa(Steenis,1992).
Suku
ini merupakan suku terbear (bila dilihat dari jumlah jenis tumbuhan yang
menjadi warganya), meliputi lebih dari 4.000 jenis, terbagi dalam lebih dari
400 marga, distribusinya meliputi seluruh dunia (Tjitrosoepomo,2004).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Reece.2003. Biologi Edisi Ke-5 Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Steenis, Dr.C.G.G.J. Van.
1992. Flora. Pradnya Paramita : Jakarta.
Tjitrosoepomo,
Gembong.2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah
Mada University
Press: Yogyakarta
Admin: Dadan Trisnawardana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar